Thursday, 15 September 2016

Menpan Fokus pada Digital untuk Kembangkan Pariwisata Nasional
[JAKARTA] Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berencana untuk membawa Kementerian Pariwisata (Kempar) melompat jauh menuju target menjaring 20 juta wisatawan pada 2019. Caranya adalah melalui dunia digital.
Jurus ini akan dibahas ratusan stakeholder pariwisata nasional pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-3 Pariwisata 2016 di Ecovention, Ecopark Ancol, Jakarta, 15-16 September mendatang. Rakornas itu akan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menkomar) Luhut B Pandjaitan bersama Arief Yahya yang sekaligus bertugas sebagai pembicara utama.
Tema Go Digital Be The Best akan diangkat menjadi harapan slogan "Wonderful Indonesia" bisa naik panggung sebagai promosi digital terbaik di dunia. Yang utama, "Wonderful Indonesia" harus tumbuh dan menyalip dua rival utamanya, yakni "Malaysia Truly Asia" milik Malaysia dan "Amazing Thailand" milik Thailand.
Pertanyaannya, apakah itu mungkin direalisasikan dengan cara digital?
Soal ini, Arief Yahya mengaku yakin dengan jurus "Go Digital"-nya. Salip-menyalip teknologi aplikasi, kejar mengejar kecepatan komunikasi data hingga kompetisi menyediakan konten terbaik, sudah sering dilakoni Arief Yahya
saat bertahun-tahun memimpin PT Telkom yang bergerak di sektor telekomunikasi itu. Rasa optimisme pun terbangun. Dia mengaku makin percaya diri, makin yakin bahwa semakin digital semakin personal, semakin digital semakin global dan semakin digital semakin profesional.
"Akan saya buktikan penggunaan digital itu akan membuat pariwisata Indonesia melompat lebih tinggi," ungkapnya.
Menpar sangat percaya diri bahwa Indonesia akan bisa menyalip di tikungan digital. Sebagai orang yang berlatar belakang teknologi digital dia yakin, hanya dengan cara digital lah pariwisata Indonesia bisa melompat melewati rival-rivalnya. Karena itu, di forum Rakornas tersebut, semangat "Go Digital" akan ditegaskan lebih kuat lagi.
Dalam memenangkan pelanggan, ada tiga skenario yang akan dijalankan Menpar yakni mempertahankan pelanggan {retaining your customers), mendapatkan pelanggan {acquiring your customers) dan memenangkan calon pelanggan {winning the future customers).
Skenario pertama, menurut Menpar, terkait erat dengan bagaimana memberi kesan pertama wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia. Ini berhubungan dengan pelayanan di Imigrasi. Wajah Indonesia itu ditentukan oleh ba-
gaimana wajah para petugas Imigrasi melayani turis sebagai pelanggan yang akan menambah pundi-pundi devisa dan diterima di dalam negeri.
Skenario kedua, lanjutnya, adalah soal strategi penjualan. Arief mencontohkan ada yang menggunakan konsep "Get More Pay More", seperti maskapai Garuda Indonesia dan Singapore Airlines. Keduanya memasang tarif mahal agar para penumpang bisa mendapatkan fasilitas istimewa. Ada juga yang menggunakan konsep "Less for Less", seperti maskapai LCC (low cost carrier) Lion, Air Asia, dan Citilink.
"Yang kita desain adalah You
Get More, You Pay Less! Membayar dengan harga yang sama, tetapi mendapat fasilitas dan keunggulan yang besar," ujarnya. Sedangkan skenario ketiga, Menpar berencana menggunakan digital untuk memenangkan persaingan di masa depan. "Kita harus sadar, digital itu akan semakin akrab dengan kehidupan orang, dan ke depannya akan semakin kuat. Maka tidak mungkin marketing tanpa menggunakan digital," tutur Arief.
Nyata dan Terkini
Di Rakornas ke-3 Pariwisata 2016 nanti, iklim persaingan dengan Malaysia dan Thailand bakal semakin terasa. Suasana "perang" untuk merebut yang terbaik di sektor pariwisata akan terlihat jelas. Akan ada peluncuran dasbor M-17 yang ikut dikibarkan di Ecopark Ancol. Ini adalah teknologi digital yang menjadi bagian dari skenario ketiga tadi. Melalui dasbor M-17, semua rini di Kempar, mulai dari pemasaran, pengembangan destinasi dan industri, hingga kelembagaan dan SDM pariwisata, semua akan berbasis pada digital.
Penampakannya sudah bisa dilihat di Lantai 16 Gedung Sapta Pesona. Dasbor berupa layar sentuh LED sudah terpasang di kantor Kempar. Dasbor ini memiliki sejumlah layar untuk memonitor dan menampilkan data informasi mengenai pemasaran mancanega-
ra; pemasaran, perkembangan destinasi dan industri pariwisata nasional; serta kelembagaan dan SDM pariwisata.
Informasi kedatangkan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) secara nyata dan terkini {real up date) dari seluruh pintu masuk terpantau melalui dasbor ini. Dengan koneksi host to host dengan imigrasi (Kemkumham), setiap wisman yang masuk melalui pintu imigrasi saat itu juga bisa terdata oleh Kempar. Data-data teknis real up date terkait jumlah wisman, asal negara, umur, dan jenis kelamin ini sangat dibutuhkan untuk menganalisis pasar berdasarkan timeline maupun originasi.
Selain itu, dasbor juga memonitor serta menampilkan data informasi perkembangan destinasi dan industri pariwisata nasional, termasuk perkembangan 10 destinasi teratas sebagai "Bali Baru" secara langsung. Misalnya, perkembangan mulai dari land clearing, ground breaking, pembangunan fisik sudah selesai berapa persen berikut laporan perkembangannya, terpantau langsung dari layar. Sedangkan dasbor untuk kelembagaan dan SDM pariwisata memonitor antara lain capaian target sertifikasi tenaga bidang pariwisata, pelatihan hospitality, maupun kebutuhan tenaga kerja pariwisata di masing-masing daerah, yang setiap bulan terus diperbarui. [PR/D-10]

No comments:

Post a Comment