Thursday, 15 September 2016

Prostitusi Gay Merusak Moral
Ada banyak faktor yang menyebabkan ratusan anak dan remaja laki-laki di Indonesia terjerat dalam jaringan prostitusi gay.
Presidium Gerakan Indonesia Beradab, Bagus Riyono. mengatakan bahwa salah satu faktornya adalah uang. Ini terjadi, kata dia. karena masyarakat sudah merendahkan diri dengan menganggap uang itu bisa menuntaskan semua masalah hidupnya.
"Selain itu, saya kira hal ini juga terjadi karena pendidikan dan kewaspadaan orang tua terhadap anak-anaknya menurun," ujar Bagus. Selasa (13/9). Anak-anak juga mudah menjadi sasaran akibat pola hubungan yang semakin individualistis, para orang tua juga semakin sibuk. Saat ini, anak-anak kurang perhatian.
Belum lagi. kata dia. pengaruh internet yang begitu besar. Internet juga kerap mengandung konten-konten pornografi dan hal-hal negatif lainnya. Namun, pengaruh negatif ini memang belum terialu ditanggapi secara serius oleh masyarakat atau pemerintah.
Terkuaknya kasus prostitusi gay yang melibatkan remaja betul-betul sangat mengkhawatirkan. Bagus menilai, menjadikan anak-anak atau remaja sebagai komoditas prostitusi merupakan kejahatan tingkat tinggi. Menurut dia. prostitusi gay adalah sebuah perbuatan yang sangat merusak moral Berikut wawancara petikan wawancara wartawan Republika, Kamran Dikarma, dengan Psikolog Universitas Gajah Mada IUGMI itu:
Bagaimana pendapat Anda tentang terkuaknya kasus prostitusi gayyang melibatkan anak-anak dan remaja sebagai korbannya?
Fenomena ini tentu sangat memilukan. Menurut saya, ini sudah termasuk sebagai kejahatan tingkat tinggi. Yang selama ini saya dengar, kasus seperti ini hanya terjadi di Amerika Serikat atau negara-negara Amerika Latin. Namun, sekarang sudah masuk ke Indonesia. Hal ini sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan.
Sebelum kasus prostitusi gay yang meli-
batkan remaja ini terungkap, saya pernah mendengar kabar dari seorang teman, dia mengatakan bahwa Indonesia ini pernah diiklankan sebagai surga bagi kaum pedofil. Informasi ini memang hanya tersebar di kalangan tertentu. Ketika mendengarnya, saya juga tidak mengetahui di mana atau bagaimana melacak kebenaran informasi tersebut.
Ketika kasus ini terungkap, saya berpikir bahwa informasi itu mungkin betul adanya. Terbukti kebenarannya. Saya berpendapat, Indonesia bisa disebut sebagai surga pedofil karena para orang tuanya dikasih uang sedikit saja mau. Kalau sudah dikasih uang, sebagian orang tua ini juga rela melepaskan atau menyerahkan anaknya kepada orang lain. Jadi, menurut saya, (kasus ini) sebetulnya rangkaiannya sudah cukup lama, tapi baru belakangan ini saja terungkap.
Menurut Anda, apakah kasus perdagangan remaja untuk kaum gay mi hanya didasari faktor uang? Atau ada faktor-faktor lainnya?
Saya kira kasus seperti ini pucuk dari gunung es. Jadi, sumber masalahnya itu cukup banyak. Salah satunya memang uang. Bahwa masyarakat kita sudah sedemikian merendahkan diri dengan menganggap uang itu bisa menuntaskan semua masalah hidupnya.
Selain itu, saya kira hal ini juga terjadi karena pendidikan dan kewaspadaan orang tua terhadap anak-anaknya menurun. Kalau dahulu, sekitar 10 atau 20 tahun yang lalu, hubungan antartetangga kan terjalin sangat akrab. Jadi, anak-anak mereka kala itu tidak hanya dijaga oleh para orang tua, tapi juga oleh tetangga-tetangganya. Kalau begini, lingkungan pun akan aman dan kondusif.
Berbeda dengan sekarang, ketika pola hubungan itu semakin individualistis, para orang tua juga semakin sibuk, sehingga perhatian kepada anak-anak pun berkurang. Ditambah dengan populernya internet saat ini. Kita tahu bahwa internet juga kerap mengandung konten-konten pornografi dan hal-hal negatif lainnya. Namun, pengaruh negatif ini memang belum terlalu ditanggapi secara serius oleh masyarakat atau pemerintah.
Jadi, kalau kita mencari akar masalah kasus prostitusi gay yang melibatkan remaja ini memang cukup kompleks. Namin, yang
patut kita catat, yakni anak-anak kita sekarang lebih rentan untuk menjadi korban dari segala sisi. Dari sisi keluarga, sosial, media, dan lainnya.
Menurut Anda, mengapa saat jni kaum gay memilih atau mengincar remaja untuk memuaskan hasratnya?
Sebenarnya saya juga sedang meneliti hal ini. Saya mendapat sebuah informasi dari seorang terapis atau psikolog senior, yang juga mantan presiden American Psychological Association (APA), beliau bersaksi sebagai seorang terapis bahwa kaum homoseksual betul-betul diperbudak oleh hawa nafsunya. Mereka sangat terobsesi dengan dorongan seksnya.
Pada awal tahun 1970 hingga 1980-an, di San Fransisco itu ada sebuah gerakan homo bernama "anonymous sex" kalau saya tidak salah. Jadi, gerakan ini bertujuan untuk melakukan hubungan seks dengan orang yang mereka tidak kenal.
Terkait gerakan ini, mantan presiden APA tersebut, pernah menangani sebuah kasus. Beliau mengatakan, seorang homoseksual jarang sekali berhubungan seks dengan orang yang sama. Jadi, mereka selalu mencari orang baru untuk berhubungan seks dengannya.
Saya berpendapat, berdasarkan keterangan beliau (mantan presiden APA), mungkin gay-gay yang seperti inilah yang kemudian 'mencari kesenangan atau kepuasaan seks dari kalangan remaja. Berpindah dari satu remaja ke remaja lainnya, dan ini memang telah menjadi dorongan seks mereka.
Apakah hal tersebut juga berkaitan dengan kelengahan para orang tua dalam mengawasi dan mendidik anak-anaknya?
Sepertinya memang sudah saatnya masyarakat dan para orang tua menjadi lebih waspada. Zaman sudah berubah dan sangat berbeda saat ini. Kalau remaja, secara fisik memang sudah bisa dibilang dewasa. Namun, jika dilihat dari sisi psikologi, masih seperti anak-anak atau labil. Kalau bisa, orang tua turut berperan dalam hal ini agar tidak ada jarak antara kematangan.fisik dengan psikologi.
Jadi, sejak kecil para orang tua harus aktif mengajarkan anak-anaknya tentang tanggung jawab, kewaspadaan, dan lain-
lain. Sehingga ketika memasuki remaja atau dewasa, mereka sudah bisa bertanggung jawab dan tidak labil dengan sikapnya.
Karena, menurut saya, para remaja yang terlibat dalam prostitusi gay ini adalah remaja yang masih bingung tentang dirinya sendiri. Sehingga mereka sangat mudah dipengaruhi atau diiming-imingi dengan hal-hal tertentu. Kalau sudah demikian, para remaja ini menjadi rela melakukan apa saja dan tak .bisa mengendalikan dirinya lagi.
Sebab yang paling menyedihkan dari kasus prostitusi gay ini, karena para remaja ini dibayar sejumlah uang untuk melayani para gay. Beberapa waktu lalu ada kasus Yuyun yang sangat mengerikan karena diperkosa beramai-ramai. Namun, kasus prostitusi ini lebih mengerikan, karena mereka dibayar dan mau. Kalau kasus Yuyun, sudah jelas dia dipaksa dan menjadi korban dari kejahatan seksual. Jadi, kasus prostitusi gay yang melibatkan remaja ini, menurut saya, adalah betul-betul proses perusakan moral.
■ ed: heri njslah

No comments:

Post a Comment