Ahli Fisika AS Yakin Hillary Diracun
NEW YORK, NusaBali
Kondisi kesehatan calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, yang didiagnosis pneumonia memicu berbagai spekulasi. Seorang dokter patologi forensik ternama AS, Ben-net Omalu, melontarkan kemungkinan Hillary diracun hingga jatuh sakit di New York. akhir pekan lalu.
Di tengah menghadiri upacara peringatan 15 tahun tragedi 9/11 pada Minggu (11/9) pagi di New York, Hillary terlihat dikawal sejumlah staf dan Secret Service menuju mobilnya. Dalam keterangannya, dokter yang merawat Hillary mengungkapkan mantan Ibu Negara AS itu mengalami dehidrasi dan kepanasan usai didiagnosis pneumonia.
Menanggapi situasi Hillary tersebut, seperti dilansir media Inggris, The Independent dan The Sun, Omalu membeberkan opininya via Twitter. Tanpa pemeriksaan fisik, Omalu menyarankan tim kampanye Hillary melakukan pemeriksaan toksikologi terhadap istri mantan Presiden AS Bill Clinton tersebut.
"Saya harus menasihati tim kampanye (Hillary) Clinton untuk melakukan analisis toksikologi pada darah Nyonya Clinton,' sebut Omalu via akun Twitternya, @bennetomalu9168, pada Senin (12/9) waktu setempat seperti dilansir detik.
"Ada kemungkinan dia diracun," imbuhnya.
Nama Omalu mencuat setelah dirinya menemukan penyakit kronis CTE atau chronic traumatic encephalopathy di dalam otak pemain futbol profesional AS, NPL, yang sudah meninggal dunia. Pencapaian bersejarah Omalu bahkan difilmkan oleh Hollywood dalam film berjudul 'Concussion' tahun 2015 lalu, yang dibintangi aktor ternama Will Smith sebagai Omalu.
Kicauan Omalu itu menuai respon beragam, meskipun lebih banyak yang meragukannya. Kendati demikian, kredibilitas Omalu sebagai seorang dokter patologi forensik sudah diakui di AS.
Dokter kelahiran Nigeria ini mengenyam berbagai pendidikan dan mendapat gelar dari berbagai universitas di Nigeria maupun AS. Tinggal di AS sejak tahun 1994, Omalu resmi menjadi warga negara AS sejak tahun 2015.
Masih via Twitter, Omalu juga mengungkapkan alasan dirinya mencurigai keterlibatan racun dalam kondisi kesehatan Hillary yang menurun. Omalu menyinggung nama Presiden Rusia Vladimir Putin dan capres Partai Republik Donald Trump yang dicurigainya.
"Saya tidak percaya Putin dari Trump. Untuk kedua orang itu, semua hal mungkin terjadi," sebut Omalu masih via Twitter, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Hillary sendiri memastikan akan kembali berkampanye pada Kamis (14/9), setelah beristirahat selama beberapa hari akibat pneumonia.
Juru bicara tim kampanye Hillary, Nick Merrill, mengatakan, mantan menteri luar negeri itu beristirahat total di kediamannya sambil membaca dan siap untuk kembali berkampanye.
Hillary juga menyaksikan pidato Presiden Barack Obama di Philadelphia, di mana Obama mengumbar pujian kepada mantan ibu negara itu.
"Kami akan melanjutkan kampanye pada Kamis, rincian selanjutnya akan kami sampaikan," ujar Merrill sebagaimana dilansir kompas, £•
No comments:
Post a Comment