Friday, 30 September 2016

Sombong

ADA tujuh kenikmatan yang menyebabkan seseorang bisa dihinggapi sifat takabur atau sombong salah satu diantaranya, yakni kekuatan dan kekuasaan. Sombong atau takabur bisa menghinggapi siapa saja, namun lebih dominan pada mereka yang mempunyai banyak potensi, demikian menurut Imam Al- Ghazali. Dengan kekuatan dan
kekuasaan yang dimilikinya ia dapat berbuat sewenang-wenang terhadap orang lain karena menganggap orang lain tidak penting. Sikap memuji diri, merasa lebih hebat dibanding orang lain. sehingga suka merendahkan dan meremehkan orang lain, membesar-besarkan kesalahan orang lain, menganggap orang lain selalu salah.
Seseorang yang mempunyai kekuatan atau kekuasaan atau jabatan tidak menyadari bahwa yang sedang melekat pada dirinya itu adalah pemberian atau titipan dari Allah. Demikian sombongnya sehingga terhadap orang yang tidak senang dengan
sikapya itu diminta agar mengadukannya kepada Tuhan, seolah dirinya bisa melawan menghadapi Allah. Padahal semua yang dimilikinya itu karunia Allah yang harus disyukuri bukan untuk dibangga-banggakan.
Agar tidak sombong, sebaiknya membiasakan diri beramal kebaikan dengan ikhlas karena Allah. Melihat mereka yang dibawah yang memiliki kekurangan jika untuk urusan dunia atau kekayaan. Tapi ketika untuk urusan akhirat maka bercermin pada orang-orang 'alim yang tinggi tingkat kedekatannya dengan Allah.
Dalam menilai sombong
atau tidaknya seseorang hendaklah cermat pertu diketahui motivasi atau tujuannya. Kalau tujuannya untuk memberikan pencerahan dan kebenaran berarti bukanlah kesombongan.
Allah berfirman:".......Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri' (QS An Nisa: 36).'Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya.Maka amal buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri" (QS An Nahi: 29).
Wallohu a 'lambisnshawab. m H Nuchasin M Soleh/ Harian Terbit

No comments:

Post a Comment