Friday, 16 September 2016

Maybank Prediksi Belanja Modal Infrastruktur US$264 M
 
[JAKARTA] Maybank, bank keempat terbesar ASEAN dalam segi aset, memprediksi pada konferensi "Invest ASEAN Indonesia" bahwa belanja modal infrastruktur Indonesia akan menembus USS 264 miliar dalam periode 2016-2020 atau setara dengan 30%-35% produk domestik bruto (GDP) negara.
Presiden Direktur May-bank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, iklim makro Indonesia saat ini mendukung pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan mdonesia.
"Suku bunga yang rendah memungkinkan pendanaan proyek infrastruktur yang kompetitif; inflasi stabil pada kisaran 3,5%-4,0% dalam dua tahun terakhir dan nilai tukar Rupiah juga stabil. Pada sisi fiskal, Pemerintah Indonesia telah berhasil menjaga defisit ne-raca/PDB di bawah 3%. Lebih jauh, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk mempercepat implementasi proyek infratruktur," katanya, di Jakarta, Rabu (14/9).
Untuk  pendanaan,
Maybank memprediksi 70% dari total belanja modal atau USS 190 miliar berasal dari pendanaan swasta baik dalam maupun luar negeri, sisanya 30% disediakan Pemerintah.
"Fokus pemerintah pada pembangunan infrastruktur juga akan mengurangi biaya logistik, mendukung Group dengan pendapatan rendah dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesenjangan pendapatan. Kami berharap hal ini dapat memicu pertumbuhan yang kuat di sektor konsumer mass market" kata Taswin.
CEO Maybank Kim Eng Group John Chong mengatakan, selama perbankan terus menjadi sumber pendanaan tradisional, pasar modal dapat menawarkan sumber pendanaan alternatif.
Ditambahkan, Maybank Kim Eng telah mendukung pembiayaan infrastruktur di Indonesia, dimana belum lama ini bertindak sebagai Sole Lead Arrangeruntuk Programme Onshore MTN USS 300 juta bagi PT Sarana Multi Infrastruktur. [O-2]

No comments:

Post a Comment