Hayono Isman Membelot, Dukung Ahok-Djarot
THEJAK - Politisi
Partai Demokrat (PD) Hayono Isman memilih berseberangan dengan keputusan
partainya dengan mendukung pasangan Ahok-Djarot di Pilgub DKI 2017.
Hayono menyebut, sikapnya itu berdasarkan penilaian atas kinerja Ahok.
Menurut Hayono, masyarakat Jakartasaat ini membutuhkan model
kepemimpinanseperti Ahok.
Ia melihat, Ahok bekerja dengan
baikmemberikan pelayan dan mampu membe-rantas praktik korupsi di wilayah
Pemprov DKI. Tidak hanya itu, Ahok juga dianggap mampu menghargai
kinerja bawahannya yang telah bekerja maksimal.
"Tidak pernah di
masa lalu saya dengar petugas kebersihan mendapat honor tinggi seperti
di era kepemimpinan Ahok sekarang. Tidak pernah juga saya mendengar
Lurah dapat honor Rp 30 juta, dan Walikota Rp 70 juta," kata Hayono
Isman yang menggelar konferensi pers di Jakarta Theatre, Jalan MH
Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9).
Ia mencontohkan sikap Ahok yang menghargai kinerja bawahannya, yaitu pasukan Oranye yang digaji di atas rata-rata UMR.
Contoh
lainnya keberhasilan Ahok, yakni membangun sistem yang benar, sehingga
mempersempit ruang gerak oknum birokrat untuk berbuat korup.
Ditegaskannya,
dukungan terhadap Ahok ini murni aspirasi pribadinya. Namun diakui,
seba-gai kader Partai Demokrat, pilihan politiknya kerap berbeda dengan
partai yang dipimpin oleh SBY tersebut.
"Saya
mendukung Ahok sebagai pribadi, bukan sebagai Dewan Pembina Demokrat,
bukan sebagai Ketua Umum Kosgoro. Saya sebagai pribadi, Kosgoro bebas
memilih siapapun yang mau meTeka pilih," tukasnya.
Seperti diketahui. Koalisi Cikeas yang digalang oleh Partai Demokrat, PAN, PKB dan PPP sepakat mencalonkan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Cagub DKI, yang berpasangan dengan Cawa-gub Sylviana Mumi.
Dengan
keputusannya untuk mendukung Ahok, Hayono Isman menyadari akan ada
konsekuensi yang akan diterimanya. Namun, dia tidak menyatakan apakah
akan keluar dari Partai Demokrat
Sebelum Hayono Isman, politisi
Partai Demokrat lainnya, Ruhut Sitompul, lebih dulu menya-takan dukungan
kepada Ahok. Menanggapi sikap dua kader yang membelot itu. Sekretaris
Majelis Tinggi PD Amir Syamsuddin menanggapinya dengan santai.
Mantan
Menteri Hukum dan HAM ini menegaskan, saat ini lebih penting untuk
memikirkan strategis untuk memenangkan pasangan Agus Harimurti-Sylvia-na
daripada mengurusi Hayono Isman dan Ruhut Sitompul.
"Akan
terkesan terlalu penting dan berlebihan jika kami harus melayani
gangguan kecil dan nyentrok dari satu dua kader yang ingin mencari
perhatian itu. Tidak perlu menembak nyamuk dengan meriam," tukasnya.
Dia
memastikan, pada akhirnya nanti. Komisi Pengawas PD akan bertindak atas
perilaku kader-kader yang melenceng tersebut. "Pada saatnya nanti
Komisi Pengawas akan bekerja," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment