PON JAWA BARAT
SIAP MENCETAK SEJARAH
Penyelenggaraan PON Jabar diharapkan menjadi ajang pemanasan sebelum Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Bambang Noroyono
erjaya di Tanah Legenda' menjadi slogan dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016. Jawa Barat (Jabar) telah didaulat menjadi tuan rumah pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut. Gelaran multievent ini, diklaim bakal menjadi pesta atlet nasional yang tak akan pernah terlupakan dalam sejarah olahraga di Tanah Air.
Secara anggaran, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menggelontorkan dana hingga Rp 3,6 triliun. Angka ini lebih besar dibandingkan PON Riau 2012 yang menyedot dana sebesar Rp 2,2 triliun. Namun, jika dibandingkan PON 2008 Kalimantan Timur (Kaltim) yang menelan Rp 4.6 triliun, tentunya guyuran rupiah di Bumi Pasundan ini masih lebih kecil.
Dalam gelaran PON 2016, panitia lokal mempertandingkan 44 cabang olahraga (cabor) dan mencoba 10 ca-bor baru dengan total sebanyak 756 nomor pertandingan. Rinciannya sebanyak 365 pertandingan putra dan selebihnya 302 nomor pertandingan putri, serta 33 pertandingan campuran dan 50 pertandingan terbuka.
Keterlibatan atlet dari 34 provinsi bakal membuat PON Jabar ini disesaki
oleh sekitar 12 ribu atlet dan ofisial. Ditambah lagi dengan sekitar 2.100 pengawas pertandingan, wasit, dan juri. Para duta olahraga itu nantinya menyebar ke tempat 61 arena tanding (venue) yang tersebar pembangunannya di 15 kabupaten dan kota, di luar Kota Bandung sebagai ibu kota. Inilah pesta yang bakal dipadati para insan terbaik olahra-
ga dari seluruh pelosok Nusantara.
Ketua Harian PB PON Jabar Iwa Kurniwa mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 2.491 medali, masing-masing 756 medali emas dan perak dan perunggu berjumlah 979 medali. Iwa menambahkan, untuk pembukaan PON pada 17 September dipastikan bakal berlangsung lebih megah ketimbang hajatan yang pernah dibuat di Riau, empat tahun silam.
Lantas, untuk memeriahkan acara pembukaan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Iwan mengaku, pihaknya menganggarkan biaya Rp 90 miliar. Angka tersebut lebih besar ketimbang PON 2012 yang menelan bi-
aya sekitar Rp 75 miliar. "Kita harapkan pesta pembukaan tersebut akan berlangsung meriah di GBLA," ujarnya.
Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot Dewa Broto menjelaskan; dana Rp 60 miliar dari total anggaran pembukaan sebesar Rp 90 miliar itu berasal dari APBN yang disedot dari kementeriannya. Sisanya, berasal dari uang daerah untuk pembangunan seluruh infrastruktur pendukung PON Jabar.
"Harapan kami, PON Jabar ini bisa menjadi pemanasan sebelum ada kegiatan yang lebih besar levelnya se-Asia pada 2018 (Asian Games Jakar-ta-Palembang)" ujarnya. ■ ed.-m akbar
No comments:
Post a Comment