Tuesday, 20 September 2016

Ahok Tidak Kuat Bisa Dikalahkan

Jakarta, HanTer— Menjelang pendaftaran Calon Gubernur (Cagub) DKI, elek-tabOitas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus menurun. Sementara elektabilitas empat pesaingnya terus menanjak. Mereka Yusril Ihza Mahendra, Tri Rismaharani, Rizal Ramli dan Sandiaga S Uno. Disimpulkan, Yusril, Risma dan Rizal Ramli bisa kalahkan Ahok.
Survei opini publik, yang dilakukan Peneliti Lembaga Survei Stratak Indonesia (Stratakindo), sejak 2-10 September, diakui elektabilitas Ahok masih tertinggi dengan perolehan 43,2 persen dibanding empat calon lainnya.
"Namun demikian, perolehan persentase Ahok itu menurun dibanding survei, Juni 2016, yang mencapai
angka 48, 2 persen atau menurun lima persen dalan tiga bulan terakhir," kata Octarina Subarjo, Peneliti Lembaga Survei Stratak Indonesoa (Stratakindo) kepada media saat rilis hasil survei di Mercure Hotel Simatupang, Jl. RA. Kartini, No. 18 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9).
Sebaliknya empat kompetitornya terus

menanjak perolehan angkanya. Ini berarti persaingan perebutan kursi nomor satu di OKI akan berjalan seru dan tidak mudah dimenangkan Ahok. Empat kompetitor yang dimaksud, adalah Yusril Ihza Mahendra 12.8 persen (perolehana survei Juni 2016), kini 27 persen (survei September 2016, Tri Rismaharani dari 5.9 persen menjadi 7,8 persen, Rizal Ramli (Juni tak ada data) Rizal Ramli 4,8 persen dan Sandiaga S Uno 2.3 persen, kini 4,5 persen. Tidak Jawab/ Rahasia: 12.7 persen, kini 12,7 persen.
Bisa Dikalahkan
Direktur Riset Lembaga Survei Stratakindo Muhammad Romdhoni menjelaskan dari hasil survei tersebut, maka Yusril, Risma dan Rizal Ramli berpotensi untuk mengalahkan Ahok. 'Survei ini menunjukan bahwa Ahok tidak lagi bisa disebut
sebagai petahana yang kuat dan dominan. Ia rapuh dan bisa dikalahkan.'
Menurut Ramdhoni, (akta itu tidak mengagetkan, sebab dari survei Strakindo, secara personal Ahok pernah mencapai 50 persen plus. 'Dari fakta ini, jika penantang ini bersatu sehingga menjadi head to head (satu lawan satu)akan amat seru. Dari list para penantang Yusril dipasangkan dengan siapapun berpotensi mengalahkan Ahok.*
Sedangkan, Sandiaga Uno tampaknya belum memiliki momentum yang tepat untuk menjadi pesaing kuat di Pilkada OKI kali ini. "Tapi, ia akan memberi kontribusi suara luar biasa jika dijadikan calon wakil oleh siapapun,' demikian jelas.
Survei ini memperlihatkan, jika ada tiga pasang calon yang maju, maka Ahok-Djarot 35,2 persen, Yusril-Saefullah 31,8
persen dan Sandiaga-Mardani Ali Siera 11,5 persen. Sedangkan, Tidak Jawab/ Rahasia 22,5 persen.
Jika ada dua pasang calon, hasil survei menunjukan (simulasi I), Ahok-Djarot 40,4 persen dan Yusril Saefullah 36,7 persen. Tidak Jawab/ Rahasia 22,9 persen. Jika 2 pasangan (simulasi 2) Ahok-Djarot 51,4 persen, Risma-Yoyok 30,2 persen. Tidak Jawab/ Rahasia 18,4 persen.
Menurun
Terpisah, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemantiman Rizal Ramli yang berencana maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 menilai elek-tabilitas Ahok menurun karena kebijakannya tidak berpihak pada rakyat
'Mohon maaf Pak Ahok. anda on the way down. ini bukan karena isu SARA, tapi karena ke-
bijakannya tidak berpihak kepada rakyat' ujar Rizal dalam diskusi 'Sinema Politik Pilkada DKI" yang berlangsung di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia. fenomena penggusuran sejumlah warga bantaran kali di ibu kota yang kerap diperintahkan Ahok menjadi salah satu penyebab turunnya simpati masyarakat
Rizal juga mengkritik gaya kepemimpinan Ahok yang dinilai tegas kepada masyarakat kalangan bawah, namun tidak menindak pengusaha atau pengembang yang merugikan masyarakat Jakarta.
"Ini waktunya melakukan perubahan. Jakarta yang dikelola secara otoriter, tegas tapi hanya terhadap rakyat miskin harus diubah menjadi kepemimpinan yang lebih manusiawi yang dapat lebih membangun Jakarta,* tambahnya.
■ Sammy

 

No comments:

Post a Comment