Pemerintah Makin Lengket Dengan China
KEINGINAN Presiden Jokowi mengangkat Bos Alibaba.com Jack Ma sebagai penasihat ekonominya sepertinya akan segera terkabul. Baru-baru ini, orang terkaya se-Asia itu memberi sinyal menyanggupi permintaan Jokowi tersebut Jika terkabul, hubungan Indonesia dengan China akan makin lengket saja.
Dalam lawatannya ke China untuk menghadiri KTT G-20 pekan lalu, Jokowi tak hanya menemui para pengusaha. Di sana, eks Walikota Solo itu juga menyempatkan untuk menemui orang paling kaya di Asia yang sekaligus pendiri situs belanja (e-commerce) Alibaba.com, Jack Ma.
Di markas Alibaba.com, Joko» i menyimak presentasi si miliarder tentang bagaimana caranya memperluas pemasaran produk-produk melalui sistem dalam jaringan (online), khususnya produk UMKM. Tak disangka, pandangan Jokowi soal L'MKM temyata serupa dengan Jack Ma. Melihat adanya kesamaan ini, Jokowi langsung meminta Jack Ma untuk menjadi penasihat ekonominya. Saat itu. Jack Ma menjawab diplomatis, seperti dilansir Asiaone.
Baru-baru ini, salah seorang juru
bicara Alibaba.com, memberi sinyal bahwa Jack Ma akan menerima tawaran tersebut. Dia bilang, pada awalnya Jack Ma, sempat berada dalam posisi dilematis dan bingung. Apakah mau menerima atau menolak.
Namun, belakangan. Jack Ma kemungkinan akan menerima tawaran Jokowi. Soalnya, Alibaba sangat tertarik melihat dinamika perkembangan industri e-commerce di Indonesia. Kesempatan tersebut sejalan dengan langkah Alibaba Group menguasai saham perusahaan raksasa e-commerce Lazada pada awal 2016 di Asia Tenggara. Sementara itu, Lazada Indonesia yang berkembang cukup pesat telah melibatkan integrasi pembayaran Alipay, anak usaha Alibaba Group.
"Jack merasa terhormat diberikan tawaran itu. Saat ini, komunikasi
dengan pemerintah masih berlangsurig untuk memastikan bagaimana caranya agar kami bisa membantu perkembangan e-commerce dan memperkuat UMKM di Indonesia," kata jum bicara yang enggan disebutkan namanya ini, seperti dilansir techiasia. com. Jumat, kemarin.
Sang jubir mengatakan, ada kekhawatiran jika Bos-nya sebagai penasehat pemerintah, ada kekhawatiran akan secara langsung memengaruhi kebijakan industri e-commerce Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan, pihaknya sekarang tengah mempersiapkan Peraturan Presiden (Perpres) yang memuat peta jalan atau roadmap e-commerce. Perpres tersebut juga mencantumkan tim pelaksana, termasuk bagian Steering Committee (SC) atau Komite Pengarah, dan penasihat. Selain Jack Ma, pemerintah juga akan mencari penasihat lain untuk pengembangan
e-commerce Indonesia.
Rudiantara optimis Jack Ma akan menerima tawaran tersebut. Sekarang, pihak pemerintah tengah menyelesaikan proses administrasi dengan manajemen Alibaba. "Kalau dilihat di Twitter-nya. Jack Ma accept (terima). Sekarang saya sudah komunikasi dengan eksekutifnya Alibaba gimana memformalkan ini," kata Rudiantara, di Istana, Jumat. Menurut dia, Jack Ma sudah sangat mengetahui kondisi e-commerce di dalam negeri. Sehingga tidak akan ada kesulitan dalam bekerjasama ke depannya.
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah menilai, permintaan Jokowi itu sebagai strategi untuk merekatkan hubungan Indonesia dan China. Saat ini, pemerintah sedang ngotot membangun proyek infrastruktur. Karena itu butuh banyak investor, terutama dari China. Saat ini, investor terbanyak di Indonesia masih berasal
dari Singapura dan Jepang. "Presiden berharap dengan makin eratnya hubungan kedua negara, investor China makin banyak berdatangan," kata Rezasyah, kemarin.
Berdasar data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), penanaman modal asing itu terus menunjukkan peningkatan yang positif tiap tahun. Berdasarkan negara asal, Jepang masih menjadi negara yang paling besar berinvestasi di Indonesia dibandingkan China. Data BKPM menunjukkan, penanaman modal oleh Jepang selalu menempati posisi tiga besar semenjak tahun 2011 sampai 20IS, dengan nilai investasi yang berada di kisaran 1,5 sampai 4,7 juta dollar AS. %
Menurut BKPM, jumlah kerjasama sebenarnya masih dipegang China. Hanya saja, realisasi investasinya masih rendah.sampai-sampai BKPM membikin desk khusus untuk mengurus investor asal China. ■ bcg
No comments:
Post a Comment