Warga Pondok Indah Disandera 8 Jam
Pelaku tidak melakukan perlawanan saat penyergapan.
JAKARTA — Aksi perampokan dan penyanderaan terjadi Sabtu (3/9). Asep Sulaeman, pemilik rumah di Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, menjadi korban penyanderaan selama sekitar delapan jam sebelum akhirnya polisi berhasil melumpuhkan pelaku berinisial AJ dan S. Polisi sampai tadi malam masih terus mencari motif perampokan disertai penyanderaan itu.
Asep bersama istri, satu orang anaknya berusia 20 tahun, dan seorang pembantu rumah tangga menjadi korban penyanderaan sejak sekitar pukul 06.00 WIB. Berdasarkan keterangan satpam lingkungan dari Kodim 0504, Ratno, kedua pelaku sudah melakukan penyanderaan terhadap empat orang sejak Sabtu (3/9) pagi- Perampokan tersebut diketahui setelah seorang pembantu dari pemilik rumah tersebut berhasil kabut. "Tadi pagi pembantu yang satu, yang cewek kabur dan berteriak-teriak minta tolong pada pukul enam pagi," ujar Ratno kepada Republika.
Sementara, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan, kejadian perampokan tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, pembantu rumah tersebut yang bernama Reni sedang keluar rumah dan pada saat kembali ke rumah dibuntuti oleh kedua pelaku.
Setelah mengetahui pemilik rumah
yang merupakan pensiunan Exxon-Mobil Indonesia sudah dikuasai, kedua pelaku sempat memerintahkan Reni untuk membuat mi. "Pukul 09.00 WIB kami mendapat laporan dari satpam kompleks dan kami langsung mendatangi lokasi," ujarnya.
Polisi melakukan penyergapan pada pukul 14.00 WIB. Sekitar 15 menit kemudian, polisi langsung berhasil membebaskan sandera. Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, polisi sempat menembakkan
senjata. Penembakan senjata diawali dengan melepaskan peluru karet. "Tapi, kami tidak sampai penggunaan kekerasan, hanya verbal karena penggerebekan menggunakan peluru karet dan ternyata saat di dalam suasana sudah berbeda karena mereka (pelaku) mendengar apa yang dilakukan polisi dari teman-teman media," kata Martinus.
Menurut Martinus, tidak ada kontak senjata sama sekali saat polisi masuk ke rumah. Pada saat penggerebekan pelaku kemudian menyerah. "Percayalah pada kepolisian yang ju-
ga akan melakukan tindakan antisipatif terhadap kejadian ini," kata Martinus.
Sementara itu, warga berusaha memukuli salah satu perampok yang digelandang keluar dari rumah korban. Ada ratusan warga yang berkerumun di sekitar lokasi. Warga langsung berteriak ke arah pelaku. "Ge-bukin...gebukin' teriak warga.
Sedangkan, seorang pelaku lainnya dibawa polisi pada pukul 14.30 WIB. Kapolres Jakarta Selatan Kombes Tubagus Hidayat mengatakan, pelaku perampokan dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
Moechgiyarto menuturkan, sebelum penyergapan, polisi mencoba mengajak berkomunikasi pelaku agar mereka menyerahkan diri. Namun, mereka tak kunjung keluar rumah untuk menyerahkan diri sehingga polisi merangsek masuk ke dalam rumah tersebut. "Saat dibekuk tidak ada perlawanan dari pelaku. Tapi, kami memang sempat mendobrak pintu depan rumah," ujarnya.
Saat ini, kedua pelaku yang berinisial AJ dan S telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah senjata api berjenis walther PPK lengkap dengan peluru berkaliber 32 milimeter.
Ketua Pengurus Setara Institute Hendardi menyebutkan, anggota Polri mengambil tangkap tepat saat menangani kasus perampokan dan penyanderaan bersenjata api di kawasan perumahan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
" Polri mengambil tepat dan cepat dalam mengatasi peristiwa itu," kata Hendardi dalam keterangan tertulis.
Sabtu. ■ c39/antara ed: firfcah f
No comments:
Post a Comment