Kanada Siap Gabung Bank Infrastruktur Asia
BEIJING (HN) - Kanada akan melamar bergabung Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang disokong China. Langkah Departemen Keuangan Ottawa ini bisa dibilang sebagai kudeta yang menyenangkan Beijing setelah Amerika Serikat (AS) berusaha memengaruhi negara-negara sekutunya agar tidak bergabung AIIB.
"Kanada selalu mencari cara menciptakan harapan dan kesempatan bagi kelas menengah sekaligus rakyat di seluruh dunia. Keanggotaan di AIIB merupakan kesempatan mewujudkannya," kata Menteri Keuangan Kanada Bill Morneau dalam pernyataan yang dilansir di Beijing, Rabu (31/8).
Dalam pidatonya, Morneau
menyatakan, Kanada berusaha mewujudkan perimbangan dengan AS sebagai mitra tetangga dekat serta China sebagai raksasa Asia. Terlebih China merupakan mitra dagang terbesar kedua Kanada setelah AS. Nilai transaksi perdagangan bilateral Kanada-China tahun lalu mencapai 85 miliar dolar Kanada (US$ 66,5 miliar).
Morneau, juga yakin bergabung AIIB bakal menciptakan pekerjaan dan peluang bisnis bagi rakyatnya.
Berbasis di Beijing, AIIB yang mulai beroperasi awal tahun ini merupakan bank pengucur kredit multilateral. Sejumlah pihak menilai AIIB menyaingi Bank Dunia (World Bank) serta Bank Pembangunan Asia (ADB)
yang didirikan pada 1966 dengan kantor pusat di Filipina.
Sejumlah negara utama Eropa telah bergabung dan menjadi pemilik saham AIIB yang bernilai US$ 100 miliar meski muncul keberatan dari AS - negara kekuatan ekonomi terbesar di dunia yang menjadi pusat Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Selain AS, Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia menolak bergabung AIIB.
Sejumlah pengkritik mencemaskan AIIB memberlakukan standar proyek yang jauh lebih rendah, sehingga menyepelekan prinsip-prinsip sosial, lingkungan, dan kesinambungan ekonomi yang selama ini berusaha diwujud-
kan oleh Bank Dunia serta berbagai institusi multilateral pendana pembangunan.
Presiden AIIB Jin Liqun menyambut baik keputusan Kanada. Ia menyebutnya sebagai "suara kepercayaan" pada institusi yang dipimpinnya sekaligus menunjukkan "kepercayaan Ottawa terhadap fondasi kuat yang bisa dibangun AIIB hanya dalam beberapa bulan pertama".
Pengumuman sikap Kanada tersebut muncul saat kunjungan Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau ke China. Trudeau bertemu PM China Li Keqiang membahas penguatan hubungan bilateral sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hangzhou akhir pekan ini.
• afp i solichin
No comments:
Post a Comment