Tuesday, 6 September 2016

Koperasi Harus Dikelola Transparan
 
TENGGARONG - Wakil Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengingatkan pengurus koperasi dapat melindungi anggotanya, walaupun keanggotannya bersifat sukarela, namun hak-hak sebagai anggota sangat penting diperhatikan.
"Kesejahteraan anggota harus menjadi prioritas, jangan sampai ada anggota yang menjual propertinya seperti lahan perkebunan kepada pihak lain, karena merasa tidak mendapat untung menjadi anggota koperasi," kata Edi saat menghadiri syukuran koperasi Karya Bersama Desa Rantau Hempang, Kecamatan Muara Kaman, Selasa (30/8)
Menurut Edi, selama ini banyak Surat Perintah Kerja (SPK) diberikan perusahaan-perusahan perkebunan kepada koperasi untuk melaksanakan atau mengelolanya, namun hasil dari kerja tersebut hanya dinikmati oleh ketua dan sedikit pengurus di koperasi, bahkan pekerjaannya terkesan ditutup-tutupi, sehingga anggota banyak yang tidak mengetahui.
"Koperasi itu dikelola secara terbuka dan transparan, agar seluruh hasil dapat dirasakan dan dinikmati seluruh anggota," kata Edi Damansyah.
Edi juga meminta agar pengurus koperasi karya bersama
yang bergerak di bidang perkebunan sawit dapat berinovasi dalam mencari peluang usaha, sehingga dengan ragam usaha yang dilakukan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, selain mendukung program            pembangunan
khususnya di Desa Rantau Hempang.
"Pemerintah                dalam
melaksanakan pembangunan tidak dapat berkerja sendiri, namun harus didukung oleh masyarakat dan pihak swasta. Kehadiran Koperasi Karya Bersama diharapkan dapat menjadi mitra bagi pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Karya Bersama Faisal mengatakan bahwa Koperasi Karya Bersama bergerak di bidang plasma perkebunan sawit dari PT Prima Jaya Mandiri (PT PJM), dan telah terbentuk sejak delapan tahun lalu, beranggotakan 800 orang dengan memiliki luas kebun plasma 517 hektare.
"Sesuai perjanjian dengan PT PJM, Koperasi Karya Bersama diberikan plasma seluas 600 hektare, yang dikelola saat ini baru 517 hektare. Kami berharap ke depannya kekurangan lahan plasma seluas 83 hektare dapat terpenuhi," harap Faisal. (hmpO2)

No comments:

Post a Comment