Wednesday, 31 August 2016

Menkes Zika Sudah di Indonesia

HALIMATUS SADIYAH, DIAN ERIKA NUGRAHENY

Jumlah penderita zika di Asia Tenggara jarang dilaporkan.

JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyebut, sudah ada sejumlah orang Indonesia yang teridentifikasi terkena virus zika. Satu orang yang teridentifikasi merupakan anak dari Suku Anak Dalam di Jambi dan lainnya turis yang pulang berwisata dari luar negeri.

"Saya tidak bisa sebut angka pastinya, hanya ada beberapa. Laporan yang masuk ke saya tidak banyak." kata Nila di Istana Negara, Selasa (30/8). Menurutnya, virus zika di Suku Anak Dalam ditemukan oleh peneliti yang sedang melakulan observasi terhadap demam berdarah tahun lalu. Dari hasil penelitian ternyata juga ditemukan demam yang disebabkan oleh virus zika.

Adapun turis yang positif zika teridentifikasi oleh petugas kesehatan di bandara. Wisatawan dari luar negeri yang pulang dalam keadaan demam langsung mendapatkan pemeriksaan kesehatan untuk diketahui penyebabnya.

Nila memastikan, turis yang positif zika tidak membawa virus tersebut dari Brasil, di mana ribuan kasus zika banyak ditemukan. Menurut dia. Kementerian Kesehatan juga sudah melakukan pemeriksaan pada sejumlah orang yang pulang dari Brasil untuk mengikuti Olimpiade.

Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya demam yang serius. "Dan di Singapura yang kena itu juga dikatakan tidak membawa pulang dari Brasil," kata dia.

Menurut Menkes, penemuan ini sebenarnya tak mengejutkan, mengingat nyamuk yang membawa virus zika adalah jenis nyamuk yang sama pada demam berdarah dengue seperti Aedes Aegypti. Karenanya, ada kemungkinan virus zika juga muncul di Indonesia.

Menurut Menkes, penanganan virus zika juga sama seperti demam berdarah. Dia mengimbau masyarakat menjaga lingkungan dan tidak membiarkan ada sarang nyamuk di sekitar rumah.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohamad Subuh mengatakan, Kemenkes telah meminta sampel darah penderita demam berdarah dari rumah sakit di seluruh Indonesia. Saat ini, sudah ada 167 RS yang mengirimkan sampel darah.

Dari ratusan sampel itu, belum ada pasien yang berstatus positif tertular virus zika. Meski begitu, Subuh mengatakan, ada kemungkinan virus zika ada pada nyamuk Aedes Aegepty. "Belum ada virus yang positif menular kepada manusia. Namun,secara keseluruhan, tak bisa dibilang tidak ada virus zika di Indonesia," ujar Subuh.

Dia menambahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menetapkan status Indonesia sebagai negara dengan kemungkinan penyebaran. Hal itu karena banyak terdapat nyamuk Aedes Aegepty.

Di lain pihak, Kepala Bagian Penelitian Institut Eijkman. Khin Myint, mewanti-wanti bahwa penyebaran virus zika di Asia Tenggara bisa jadi lebih banyak dari yang selama ini terpantau. Ia mengkhawatirkan. jumlah penderita sebenarnya ditutupi pe-merintah-pemerintah setempat. "Kami menemukan banyak kasus tidak dibawa ke rumah sakit karena ini penyakit yang relatif ringan dengan gejala ringan dan masyarakat tidak pergi ke dokter," katanya, kemarin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini telah memasukkan Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam ke dalam daftar negara-negara dengan kemungkinan penularan endemis atau bukti infeksi zika lewat nyamuk setempat pada 2016. Namun, Institut Eijkman, yang berada di Jakarta dan menjadi lembaga utama penguji zika di Indonesia, mengatakan hanya menguji 1.000 orang pada 2015. Jumlah itu, menurut Khin Myint, sangat kecil bagi negara terpadat di Asia Tenggara.

Sejauh ini, lembaga itu hanya menemukan satu kasus positif, meskipun ada laporan bahwa zika memiliki prevalensi tinggi di Indonesia. Thailand mencatat jumlah kasus tertinggi di kawasan itu dengan 100 orang terinfeksi di 10 provinsi pada 2016. "Survei Thailand tidak cukup mendalam," kata Kriengsak Limkittikul, asisten profesor pada Fakultas Kedokteran Tropis Universitas Mahidol di Bangkok.

Vietnam mencatat tiga kasus infeksi zika. Semuanya ditularkan secara lokal, sementara Kamboja melaporkan tujuh kasus. Hong Kong memastikan penderita pertama zika pada Jumat pada seorang perempuan, yang diduga baru bepergian ke Karibia. Tidak ada vaksin atau pengobatan untuk zika, yang merupakan kerabat dekat demam berdarah dan chikungunya dan ditularkan lewat nyamuk.

No comments:

Post a Comment