Aktivis Bahas Perilaku Politik Ahok
LEMBAGA Studi Kebangsaan 1998 (Lastika98), Minggu kemarin (28/8) menggelar diskusi bertema "Perilaku Ahok Merugikan Jokowi1! Dalam kesempatan tersebut, Sekjen ProDem Satyo Purwanto menilai, hubungan Jokowi-Ahok simbiosis yang misterius. Apalagi Jokowi terkesan diam, saat Ahok banyak berkomentar yang dianggap merugikan.
Satyo mengatakan, sebenarnya tidak ada yang baru dilakukan Ahok di Jakarta. Contohnya, pemanfaatan teknologi untuk pengawasan anggaran. "Itu dari dulu sudah ada. Pencitraan sekarang sangat penting, mengalahkan prestasi. Ahok, siapa yang tau, tiba-tiba jadi wagub. Kalau Jokowi itukan sudah dua tahun sebelum jadi gubernur sudah diketahui Ahok memang sudah dipersiapkan sejak dulu. Perilaku politik Ahok, merugikan Jokowi," keluh dia.
Sementara itu. Direktur Eksekutif Lastika
98 N Beny H mengatakan, pihaknya sebenarnya mengundang pihak yang mendukung Ahok. Namun tidak datang dalam diskusi tersebut. Perilaku politik Ahok, seperti tidak demokratis, tidak mau bermusyawarah, dianggap banyak pihak sebagai perilaku politik yang buruk. Menurut dia, apakah hal itu sampai merugi-kan Jokowi menjadi pembahasan dalam diskusi. "Karena selama ini, Ahok dalam segala hal dinilai kerap mengaitkan dirinya dengan JokowL Apakah hal itu sebagai pola perlindungan yang sengaja dibangun Ahok," jelas dia.
Sedangkan Pengamat Tata Kota Marco Kusumawijaya mengatakan, kebijakan gubernur Jakarta merusak apa yang diper-juangkan aktivis 98. Misalnya soal deskresi. Menurut dia. Undang Undang Tata Ruang 2007 tidak ada deskresi. "Tidak ada itu pemutihan. Pemaafan dengan denda, itu tidak. Harus didenda. Namun keluar pergub, ada deskresi. Kemudian soal anti KKN, istri gubernur ikut terlibat revitalisasi Kota Tua dan taman," beber dia. (dai)
LEMBAGA Studi Kebangsaan 1998 (Lastika98), Minggu kemarin (28/8) menggelar diskusi bertema "Perilaku Ahok Merugikan Jokowi1! Dalam kesempatan tersebut, Sekjen ProDem Satyo Purwanto menilai, hubungan Jokowi-Ahok simbiosis yang misterius. Apalagi Jokowi terkesan diam, saat Ahok banyak berkomentar yang dianggap merugikan.
Satyo mengatakan, sebenarnya tidak ada yang baru dilakukan Ahok di Jakarta. Contohnya, pemanfaatan teknologi untuk pengawasan anggaran. "Itu dari dulu sudah ada. Pencitraan sekarang sangat penting, mengalahkan prestasi. Ahok, siapa yang tau, tiba-tiba jadi wagub. Kalau Jokowi itukan sudah dua tahun sebelum jadi gubernur sudah diketahui Ahok memang sudah dipersiapkan sejak dulu. Perilaku politik Ahok, merugikan Jokowi," keluh dia.
Sementara itu. Direktur Eksekutif Lastika
98 N Beny H mengatakan, pihaknya sebenarnya mengundang pihak yang mendukung Ahok. Namun tidak datang dalam diskusi tersebut. Perilaku politik Ahok, seperti tidak demokratis, tidak mau bermusyawarah, dianggap banyak pihak sebagai perilaku politik yang buruk. Menurut dia, apakah hal itu sampai merugi-kan Jokowi menjadi pembahasan dalam diskusi. "Karena selama ini, Ahok dalam segala hal dinilai kerap mengaitkan dirinya dengan JokowL Apakah hal itu sebagai pola perlindungan yang sengaja dibangun Ahok," jelas dia.
Sedangkan Pengamat Tata Kota Marco Kusumawijaya mengatakan, kebijakan gubernur Jakarta merusak apa yang diper-juangkan aktivis 98. Misalnya soal deskresi. Menurut dia. Undang Undang Tata Ruang 2007 tidak ada deskresi. "Tidak ada itu pemutihan. Pemaafan dengan denda, itu tidak. Harus didenda. Namun keluar pergub, ada deskresi. Kemudian soal anti KKN, istri gubernur ikut terlibat revitalisasi Kota Tua dan taman," beber dia. (dai)
No comments:
Post a Comment