Wednesday, 31 August 2016

'99 ANAK JADI
KORBAN PROSTITUSI
GAY DI PUNCAK

 
FREDY KRISTIANTO |'
ashelbifb#ymailcom
Jakarta I Jumal Bogor
DIREKTUR Tindak Pidana Ekonomi Khusus    Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya mengaku belum bisa memastikan apakah pelanggan prostitusi gay yang merupakan wisatawan atau warga negara asing (WNA) yang tinggal di Puncak. "Para pelanggannya siapa .kami belum bisa pastikan.
Termasuk apakah ada WNA yang menggunakan jasa ini," ucap Agung kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (31/8).
Menurut dia, seluruh percakapan dan data milik AR baik di facebook maupun di laptop. Sebab, polisi akan mengkloning seluruh datanya untuk mengetahui rekam jejak para pelanggan.
Brigjen Agung mengungkapkan, korban atau anak asuh   dari   pelaku   praktik
prostitusi untuk pasangan srsjnu |t-nis mi telah teri-dentilikasi sebanyak 99 anak. korban kebanyakan berasal di'sa desa yang tidak jauh dari wilayah Puncak. 'AR tidak hans a mi-ngdola tujuh, tapi 99 anak. Ini akan kita tangani secara berkelanju-tan," ungkapnya.
Saat ini polisi masih memeriksa         keterangan
pelaku maupun korban untuk mengetahui modus dalam merekrut puluhan anak yang masih di bau ah umur tersebut. Dia mengatakan, tentunya ada hal yang harus didalami karena korbannya merupakan anak laki-laki dan mau mengikuti pelaku. I muk itu. pihaktna akan berkoordinasi dengan pihak terkait.
'Kami masih lakukan pendalaman, masih identifikasi. Tentu untuk merekrut anak ada hal lain, karena anak laki-laki. Kita koordinasi dengan pihak terkait," tuturnya.
Pelaku memasang tarif Rp
I.J Iuta bagi klien yang ingin berhubungan dengan korban. Dari uang transaksi yang diti-r ima, pelaku hanya memberi uang kepada korban sebesar Rp 100 hingga Rp 130 ribu.
Brigjen Agung menjelaskan, saat ini penyidik juga tengah mengejar pelanggan protitusi sesama jenis di Bogor. Bisa saja, para pelanggan ini dikenakan sanksi hukum sesuai dengan Indang l ndang perlindungan anak. "Pencabulan pada anak itu kejahatan. Ini nantinya akan kita kembangkan siapa penggunanya," kata Agung.
Sebelumnya,          pelaku
ditangkap polisi di Hotel Cipayung Asri, Desa Cipayung Datar,                  Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bc igor. Berdasarkan pengakuan pengelola hotel. Boboy Riswanto, petugas dari Mabes Polri sudah berada lebih dulu di lokasi hotel untuk melakukan penangkapan terhadap AR sekira pukul 14.00 WIB.  "Awalnya yang datang
duluan di hotel itu polisinya. Kemudian, pas anak-anak itu datang sama pelaku jalan kaki dari jalan utama langsung disergap polisi." kata Boboy kepada wartawan. Rabu (31/8).
Kemudian pelaku m bersama anak yang diduga sebagai korban ke sebuah paviliun hotel bernomor B 03 untuk dipeeriksa. Setelah melakukan pemeriksaan, polisi meningalkan lokasi dengan membawa pelaku serta korban.
AR diketahui tidak pernah mempunyai riwayat reservasi di Hotel Cipayung Asri. "Baru datang ke sini dan belum pernah datang sebelumnya. Bisa jadi hanya transit," ucap Boboy.
Ia mengaku kaget dengan adanya penangkapan tersebut dengan melibatkan anak di bawah umur yang dijual kepada kaum gay. "Nggak n> angka, ada prostitusi gay seperti ini, biasanya perempuan," ucapnya.
Sebelumnya, Subdit Cyber
Crime Mabes Polri berhasil menangkap AR yang merupakan pelaku perdagangan anak di bawah umur kepada kaum gay di sebual hotel di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8).
Jaringan prostitusi itu diungkap melalui patroli cyber. Saat itu polisi mengamankan tujuh anak di bawah umur diduga korban yang dibawa pelaku untuk dijual. Polisi pun hingga kini masih melakukan pemeriksaan intensif kepada pelaku untuk membongkar jaringan tersebut.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri, Jrjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan bahwa pelaku AR melancarkan aksinya lewat akun Facebook. Pelaku yang kini diamankan bersama beberapa korbannya diketahui adalah seorang residivis dan akan diancam pasal berlapis. "Residivis, tersangka dikenakan pasal berlapis terkait UU ITE, UV Pornografi, dan UU TPPO?." ungkapnya."'

No comments:

Post a Comment