Tuesday, 30 August 2016

Bambang DH Dicopot Jalan Ahok Lapang
 
Meskipun Tri
Rismaharini menjadi
lawan berat dalam
Pilgub DKI 2017,
Basuki Tjahaja
Purnama tetap unggul.
Astri Novaria____________________
PENCOPOTAN Bambang Dwi Hartono sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPD I PDI Perjuangan DKI Jakarta diduga untuk memuluskan jalan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk berlaga dalam Pemilihan Gubernur DKI 2017.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia Boni Hargens mengatakan seharusnya sikap kader PDIP tegak lurus dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Apalagi Megawati sempat mengimbau seluruh kader PDIP untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang kontraproduktif," kata Boni saat dihubungi, kemarin, terkait dengan pencopotan Bambang DH.
Partai banteng moncong putih mengganti Bambang DH dengan Ady Widjaya, Bendahara DPD PDIP DKI. Di bawah Bambang yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP itu, partai itu bergabung dalam koalisi kekeluargaan yang menolak Ahok kembali memimpin Ibu Kota.
Boni mengatakan belum ada figur yang mampu menyaingi elektabilitas Ahok. Boni menganggap mendukung mantan Bupati Belitung Timur itu ialah keputusan strategis karena menurutnya PDIP tidak pernah melawan suara publik.
"PDIP tidak punya kepentingan selain mendukung pemerintahan yang sejalan dengan Jokowi untuk membangun Indonesia. PDIP yang sudah berpengalaman banyak, baik menjadi oposisi maupun partai pemerintah, memunculkan banyak figur di daerah. Kalau belum mendapatkan figur terbaik, PDIP pada akhirnya akan mendukung Ahok," pungkasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Ahmad Basarah menegaskan penggantian Bambang dari jabatannya bukan karena penolakan dia terhadap Ahok selama ini. "Tugas utama dia sebagai ketua DPP bidang pemilu harus fokus mengurus 101 pilkada serentak pada 2017, dengan target kemenangan dipatok di atas 50%," ujar Basarah lewat pesan singkat, kemarin.
Meski demikian, Basarah memastikan Bambang seorang loyalis Megawati. "Mas Bambang DH itu loyalis Ibu Mega sejak zaman PDIP Pro-Mega yang penuh perjuangan. Jadi, pasti dia loyal ke Bu Mega," ujarnya.
Ketua DPP PDIP Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Andreas Hugo Pareira enggan menyebut bahwa keberadaan Ady Widjaya di posisi Ketua DPD
I PDIP DKI Jakarta bakal memuluskan pe-ngusungan Ahok oleh PDIP. "Ya Pak Aming (panggilan Ady Wijaya) bukan sebagai posisi yang menentukan. Yang menentukan Ibu Ketua Umum (PDIP Megawati Soekarnoputri)," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.
Ahoktetap unggul
Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari meyakini posisi Ahok tetap aman walaupun parpol lain akan mengusung pasangan calon lain yang dianggap mampu menyaingi elektabilitas Ahok. "Ahok masih aman," ujarnya dalam rilis Survei DKI Agustus 2016 yang bertajuk Elite dan Pemilih Terbelah? Peta Pilgub Jakarta yang makin Mengerucut, di Jakarta, kemarin.
Hal itu sebagaimana survei yang di-
lakukan Populi Center bahwa elektabilitas Ahok tetap di posisi teratas dengan 46,8% (lihat grafik).
Diakui Taufik, Risma memang menjadi lawan yang berat bagi Ahok jika keduanya head to head. Ahok memperoleh suara sebesar 49,5%, sedangkan Risma mendapat 36%, dengan yang belum memutuskan sebanyak 14,5% dan tidak menjawab 4,5%.
Terkait dengan pencalonan DKI 1, Partai Demokrat berencana mengumumkan pada 19 September 2016. "Nanti, 19 September akan kami umumkan (bakal Cagub DKI Jakarta)," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Cikeas, Jakarta Timur, kemarin. (Nur/ Kim/X-6)
astri@mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment