Membangun Rasionalitas Masyarakat
IKATAN Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) harus berkiprah melalui pemikiran dan aksi. Jika hanya lewat pemikiran atau wacana tanpa dibarengi aksi, perubahan di tengah masyarakat tidak akan terjadi.
Kalimat-kalimat itu kita kutip dari pernyataan Ketua Umum ICMI Pusat Prof Dr Jimly Ashshiddiqy pada pelantikan Majelis Pengurus Wilayah ICMI DIY periode 2016-2021, Kamis 20 Oktober lalu. Prof Jimly mengingatkan, ICMI wajib menggelorakan Iptek dan Imtaq yang berbasis rasionalitas. Menurutnya, rasionalitas masyarakat harus dibangun agar tidak sampai kemasukan aliran-aliran yang tidak jelas. Pasalnya, tidak hanya kalangan bawah saja yang terseret, tetapi juga kalangan cendekiawan yang bergelar resmi pun ikut terseret. Mudah-mudahan kehadiran ICMI dapat membantu kesadaran masyarakat akan rasionalitas, katanya.
Mencermati pernyataan tersebut, kita segera tahu ke arah mana pernyataan Prof Jimly itu tertuju. Tidak bisa tidak. Pernyataan itu terarah pada berbagai peristiwa irasionalitas yang terjadi di banyak tempat. Bukan hanya di padepokan Dimas Kanjeng Probolinggo Jawa Timur, tetapi juga di Cilacap Jawa Tengah dengan modus sama, penggandaan uang.
Masyarakat kita sedang sakit, kata seorang ilmuwan mengomentari peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal itu. Bagaimana mungkin banyak orang dapat 'dibodohi' sehingga kemudian terjebak dalam tindak irasionalitas. Menyetor uang dalamjumlah banyak sebagai mahar dengan iming-iming uangnya akan menjadi berlipat ganda secara instan.
Benar, membangun masyarakat (Islam) yang berkesadaran akan rasionalitas merupakan salah satu tugas ICMI. Di wilayah DIY, pembangunan masyarakat yang rasional itu kiranya dapat dilakukan melalui kampus-kampus. Keberadaan puluhan kampus perguruan tinggi yang potensial dapat menjadi basis ICMI untuk mengembangkan dan membangun pemikiran yang rasional berdasar Iptek dan Imtaq berbasis keislaman.
ICMI yang pada tanggal 7 Desember 2016 mendatang genap berusia 26 tahun merupakan representasi kebangkitan umat Islam terdidik Indonesia. Umat yang mayoritas ini tidak lagi dipandang sebagai minoritas dalam peran sosial, politik, perekonomian, kebudayaan dan Ipteknya. Eksistensinya telah mampu mempengaruhi hampir semua sektor kebijakan pemerintah Orde Baru dan pemerintahan berikutnya.
Ya, membangun masyarakat bangsa yang rasional dalam pemikiran maupun dalam tindakan merupakan salah satu tugas besar yang menantang ICMI di masa kini. Pembangunan rasionalitas itu secara konkret dapat dilakukan melalui generasi muda Islam yang tengah menimba ilmu di kampus-kampus perguruan tinggi, pondok-pondok pesantren modern, organisasi kemahasiswaan dan ormas-ormas Islam.
Kiranya ICMI DIY akan secara responsif aktif merealisasikan ajakan dan tuntutan merasionalisasikan pemikiran dan tindakan masyarakat. Agar menjadi konkret, segenap kekuatan ICMI di DIY kiranya perlu mendiskusikan langkah-langkah aktif apa saja yang secara representatif mampu merealisasikan pembangunan masyarakat yang rasional. □ - k
No comments:
Post a Comment