Brexit Tidak Akan Dirundingkan
Brussels, (Analisa)
Komisi Eropa mengatakan, pengumuman PM Inggris Theresa May yang mengatakan bahwa dia akan memastikan ketetapan keluarnya Inggris (Brexit) dari blok Uni Eropa (UE) akhir Maret nanti tidak akan merubah apapun. UE tidak akan berunding hingga May menyampaikan ketetapan itu.
"Kami tidak akanbergerak sedikitpun diluarprinsiptiada-perundingan-tanpa-pemberitahuan," katajubir Komisi, Margaritis Schinas di Brussels, Senin. "Kami akan bekerja dengan konstruktif berdasarkan pemberitahuan, bukan pidato," katanya.
Sej ak rakyat Inggris memilihkeluar dariblok itu dalam sebuah referendum Juni lalu, kuasa eksekutif UE, Komisi Eropa, menetapkan penolakan perundingan informal apapun sebelum Inggris melibatkan Pasal 50 Perjanjian Lisbon UE.
May mengatakan pada konperensi tahunanPartai Konservtif y ang dipim-pinnyadiBirmingham, Inggris, Minggu (2/10), bahwa dia akan melakukan hal itu tidak lewat akhir Maret nanti. Para diplomat UE memberi kesanbah-wa pemerintah Inggris kemungkinan menginginkan pembicaraan informal sebelum diangkatnya gagasan tentang bagaimanabentuk deal yang akanbisa diterima bersama.
"Hingga kami terima surat pemberitahuan (dari May), tidak akan ada perundingan apapun," kata Schinas. "Sebaik kami terima suratnya, maka kami akan bersiap-siap dan bersedia mengadakan pertemuan konstruktif dan dengan jujur," katanya.
Menkeu Inggris Philip Hammond mengatakan dalam konperensi Partai Konservatif tersebut, rakyat kemungkinan akan menghadapi" sejumlah ge-jolak ketika kami menjalani proses perundingan."
Hammond, yang seperti May berkampanye agar Inggris tetap di dalam blok UE, mengatakan, kepercayaan konsumen dan bisnis bisa turun-naik seperti "rollercoaster".
Komentar Hammond itu diberikan sehari setelah May mengungkapkan kapan Inggris akan memulai proses exit dua-tahun, yang akan membuat negara itu (resmi) keluar dari UE per awal 2019 danmembuka pintu menuju perundingan berat dengan mitra-mit-ranya di dalam blok UE.
Perdana menteriy ang menjabat se-j ak Juli lalu itu setelahDavid Cameron mundur menyusul referendumBrexit, juga menyatakan keinginannya untuk meninggalkan pasar tunggal (Eropa) guna mengamankan pengawasan terhadap imigrasi dari UE. Jalur keras
Negara-negara yang tergabung di dalam UE sudah mengisyaratkan akan mengambil j alur keras, dan tidak akan
menawarkankepada Inggris perlakuan khusus dalam perundingan tersebut, sambil memperingatkanbahwa keanggotaan di dalam pasar tunggal tersebut akanmemberikankebebasan (Inggris) untuk bergerak.
Jubir Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan dalam sebuah briefing harian Senin (3/10) bahwa Juncker dan May akan membicarakan masalah Brexit di sela-sela pertemuanpuncakUEdalambulanini.
Namun dia menambahkan, "Manakala tiba di Pasal 50, kami akan memprosesnya dengan konstruktif berdasarkan notifikasi (pihak Inggris), bukan pidato, dan hingga surat notifi-kasiny a diterima, maka tidak akan ada perundingan."
Investor sudah mulai mengamati semua concerns mereka.
"Sementara pasar menyambutbaik perkembanganbaru (dariMay), masih tinggi tingkat ketidak-pastian yang melingkupi apayangakanmelibatkan perundinganBrexit," kata Ana Thaker, ekonom pasar di PhillipCapital UK.
"Dengan perkembangan baru itu, umumnya dianggap bahwa makin tegas May terkait pengawasan imigrasi, maka makin cenderung UE menutup akses (Inggris) ke pasar tunggal blok tersebut," analis Rabobank Financial Markets Research menambahkan.
"Anjloknya nilai pound pagi ini menunjukkan prihatin-nya investor," katanya menambahkan.
Eko no mi Inggris menunjukkan kinerja lebih kuat di-bandingkan perkiraan sejumlah analis dalam periode setelah referendum Inggris yang mengejutkan Juni lalu.
Dalam se-
buah indikator utama tentang kekuatan sektor manufaktur, PMI (indeks manager pembelian) manufaktur Markit/CIPS UK naik hingga level tertingginya sejak pertengahan2014, data yang dikeluarkan Senin menunjukkan.
Data itu membuat stabil sterling, yang menunjukkanbahwa sektor manufaktur mengalami keuntungan dengan turunnya pound.
Namun demikian, banyak pengusaha besar enggan mengambil keputusan investasi jangka panjang sehubungan dengan Brexit. Pekan lalu, ketua eksekutif pabrik mobil Nissan, Carlos Ghosn mengatakan menunda investasi baru di pabrik raksasanya di Sunderland, di timurlaut Inggris, dengan menyatakan: "Kami tidak bisa bertahanjikakondisitidakmendukung keberadaan kami."
Hammond mengakui Senin tentang kemungkinan adanya masa-masa sulit ke depan dengan perundingan Inggris untuk keluar dari UE.
"Kami memperkirakan akan adanya periode di mana kepercayan akan turun-naik—kemungkinan mirip dengan rollercoaster — hingga kami mencapaikesepakatanfinal," katanya.
Hammond kembali menenteramkan hati kalangan bisnis dalam pidatonya di konferensi tersebut, dengan menjanjikan akan mengambil "langkah apapun yang perlu untuk melindungi ekonominya dari gejolak" selama perundingan Brexit. (AFP/sy.a)
No comments:
Post a Comment